5 Hal Menarik Mitsubishi L300 2023, Tetap Eksis Selama 40 Tahun

Hampir di setiap kota, sosok mobil pick up dengan sebutan Elsapek ini dengan mudah kita jumpai. Dari sekian banyak mobil pick up, hanya Mitsubishi L300 yang bisa bertahan hingga lebih dari 40 tahun. Apa rahasianya?

Mitsubishi L300 selama ini dikenal sebagai pick up yang tangguh dan siap disiksa untuk bawa muatan. Mesinnya jarang rewel dan sasisnya perkasa. Bila melihat produk dari merek lain, belum ada model seangkatannya yang bisa bertahan hingga empat dekade, seperti halnya eksistensi Elsapek ini. 

Mundur ke belakang, sosok L300 ini sudah hadir di Indonesia sejak 1981. Sementara itu, generasi terbaru dari Elsapek telah meluncur pada 2022 lalu. 

Artikel terkait

Stop Press: Cristiano Ronaldo Bukan Pembeli Bugatti La Voiture Noire

Berita Otomotif

08 May 2019

Ferrari Ajak Calon Pembeli Jalan-jalan di Thailand

Berita Otomotif

10 March 2017

Cristiano Ronaldo Ternyata Pembeli Rahasia Mobil Termahal di Dunia ini

Mobil Baru

02 May 2019

Meskipun sudah empat dekade, desainnya tetap sederhana. L300 serba kotak begitu-begitu doang sejak dulu hingga generasi terbarunya, sehingga masyarakat begitu familiar dengan wujudnya. 

Fakta yang cukup menarik ialah Mitsubishi L300 merupakan model ketiga paling terlaris dari line-up Mitsubishi Motors di Indonesia. Selain itu, L300 kini memakai mesin turbo yang basisnya serupa dengan yang digunakan oleh Pajero Sport. 

Lantas apa saja hal menarik dari Elsapek yang membuatnya begitu dicintai kalangan pelaku usaha? Simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Konstruksi Rangka dan Mesin yang Perkasa 

Bicara tampilan, memang tidak bisa dipungkiri bahwa desain L300 yang sederhana justru membuatnya tidak lekang oleh waktu. Sejak dulu hingga sekarang hanya sedikit perubahannya. 

Dari lima kali evolusi, ubahan hanya sebatas desain headlamp, lampu belakang ataupun grill. Desain body yang kotak minim perubahan sejak 1980-an, sering diejek dengan anekdot 'baru beli sudah jadi motuba'. Ini karena aspek keperkasaan jadi hal yang selalu jadi andalan di L300. 

Mitsubishi L300 alias elsapek sempat jadi pemain tunggal Pick-Up diesel 2.500 cc tanpa bonnet. Ini karena Kia Big Up kapasitas mesinnya 2.700 cc. 

Selebihnya, model yang tersedia memiliki bonnet alias kap depan seperti Isuzu Panther dan Toyota Hilux single cab. Namun setelah Panther pensiun, Traga jadi lawan berat L300 sebagai pick up tanpa bonnet. 

Namun demikian, produk kompetitor ini belum terbukti setangguh L300. Desainnya pun sudah beberapa kali mengalami perubahan. Hanya L300 yang bentuk basic-nya tak berubah sejak 1981.

Karena jadi model andalan, L300 pun terus diproduksi lokal selama puluhan tahun. Dengan rancangan teknis yang tak banyak berubah, membuat biaya perawatannya juga jadi hemat di kalangan pengguna. Faktor ini kemudian menjadikan harga jual kembali L300 yang cukup stabil.

2. Tampang Boleh Tua, Teknologi Tak Kalah dengan yang Muda

Desain Elsapek ini mempertahankan sebagian besar gaya sejak era 1980-an waktu pertama kali hadir. L300 punya bentuk yang proporsional dengan garis yang tegas. 

Lampu utama kini hanya single reflektor berbentuk kotak. Bedanya pada generasi terbaru sudah memakai grill dengan aksen krom dan desain bumper baru. 

Sekalipun garis desainnya lawas, Mitsubishi tetap melakukan update fitur untuk adaptasi dengan modernisasi zaman. Mitsubishi L300 sudah terpasang power steering dan audio head unit termasuk untuk memutar MP3.

3. Mesin L300 Basisnya Serupa Milik Mitsubishi Triton dan Pajero Sport

Pada versi terbaru, L300 kini dibekali mesin dengan turbo. Mobil niaga ini menggunakan sistem commonrail dilengkapi intercooler dan turbocharger yang menghasilkan gas buang standar Euro 4 

Mesin baru dengan kode 4N14 berkubikasi 2.268 cc 4-silinder segaris, Direct Injection, Inter Cooler Common Rail Turbocharger dapat menghasilkan tenaga 99,25 PS di 3.500 rpm dengan torsi puncak 200 Nm pada putaran 1.000-3.500 rpm. Seperti model sebelumnya, mesin ini dipadukan transmisi manual 5-percepatan.

Seri mesin 4N ini juga digunakan oleh Pajero Sport terbaru yang memakai mesin 4N15. Kalau mau oprek mesin Elsapek ini, kita bisa memanfaatkan beberapa komponen aftermarket milik Pajero Sport. Jadi, biar tampangnya tua tapi tenaga bisa menggila. 

4. Kapasitas Bak Muatan Cukup Besar, dengan Sasis yang Kokoh 

Mitsubishi L300 Euro 4 memiliki dimensi sasis lebih panjang dibandingkan model Euro 2. New Colt L300 kini hadir dengan ukuran kargo 8% lebih luas, atau lebih panjang 200 mm menjadi 2.630 mm. Rancangan ini akan menguntungkan pengusaha dari sisi kapasitas daya angkut.

Adapun dimensi bak L300 Euro 4 Panjangnya 2.630 mm, Lebar 1.600 mm, Tinggi 310 mm. Hasilnya, daya angkut L300 Euro 4 bertambah, dengan total muatan 2,5 ton. 

Poin tersebut membuat L300 dapat memberi berbagai pilihan bagi usaha UMKM, misalnya saat membutuhkan pick-up standard, flat deck, ataupun cabin chassis hingga membawa boks. 

Beragam opsi tersebut membuat Elsapek begitu  fleksibel untuk segala jenis usaha, mulai dari angkutan barang hingga angkutan penumpang umum.

Hal lain yang membuat L300 ini cukup unggul ialah bisa dikonversi jadi minibus untuk seri cab chassis. Pasalnya, L300 adalah generasi awal dari Mitsubishi Delica. 

Sebelum hadir Isuzu Elf dan Toyota Hiace, L300 jadi minibus andalan pengusaha angkutan penumpang. Mulai dari angkutan kota, sampai travel antar kota kelas eksekutif pun memakai L300 sebagai basisnya. 

5. Harga Terjangkau Bagi Kalangan Usaha Kecil

Mitsubishi L300 ini harga jualnya juga cukup bersahabat bagi kalangan pelaku usaha. Sebagai kendaraan niaga, Berikut ini harga L300 Euro 4 2023 OTR Jakarta:

• Cab Chassis Rp.222.150.000
• Pick Up Flat Deck Rp.227.900.000

Harga segitu cukup kompetitif bila melihat biaya operasional yang hanya butuh solar bersubsidi. Pihak Mitsubishi menyebut bila L300 Euro 4 masih bisa memakai bio solar dengan konsekuensi penggantian filter solar yang makin cepat.